Minggu, 03 Februari 2013

collaps

          Pernah merasa punya pengalaman unik dan menggelikan ? ah, sebenarnya lebih seru menyebutnya pengalaman yang keren dan mengkerenkan ? (ini mutlak bentuk penghiburan diri yang direkayasa ;3 ), Tapi yasudahlah kalaupun tidak punya, saya punya dan akan membaginya rata-rata(?).


          Percaya tidak percaya, tahu tidak tahu, saya beberapa waktu lalu juga baru mengetahui bahwa pada titik tertentu ternyata manusia punya bentuk perlindungan dan pertahanan diri berupa pelemahan diri ! apa ? maksudnya ? pastinya ingin tahu kenapa begitu ? ngak ingin tahu ya ? ah, yang penting saya ingin cerita ! haddeuh -_-.

Baiklah mari kali ini kita memasuki fase serius. serius kawan.
Ini tentang cerita pengalaman yang saya namakan pengalaman yang keren :*) , dan seperti biasa itu keren versi saya ^-^.

Pengalaman satu :
  
         Berawal saat SD. saat itu saya masih layaknya anak2 SD normal yang lucu(?) dan entahlah apakah menjengkelkan, semoga saja tidak karena itu bisa mengganggu nama harum dan baik saya -_-. saya masih mengingat dan merekam beberapa peristiwa dan kejadian ketika SD yang penting dan mengukir sejarah dalam perjalanan kehidupan. saya suka bermain batu dengan kawan2 sekelas, bermain karet di lorong2 sekolah ketika break dan seringkali menjadi rebutan kakak2 kelas jika bermain dengan tim karena saya dianggap mampu diandalkan(?) dalam bidang per-karet-an sekolahan. tapi bukan itu inti sejarah disini. saya mau cerita soal lain :).

        Tiba-tiba saja saya yang tidak begitu ingat bagaimana awalnya ada pengumuman dan pemilihan dokter kecil, dimana sepertinya itu salah satu program Nasional saat itu yang serentak diberlakukan di semua sekolah dasar. saya termasuk salah satunya dengan beberapa orang kawan lain. keren sekali fikir saya saat itu, dilatih di Puskesmas kecamatan oleh ...entah itu dokter atau perawat saya tidak ingat bersama beberapa teman dari sekolah dasar yang lain. sederhana saja pesan disana : semoga kami bisa membantu melakukan P3K di sekolah masing-masing minimal mengobati kawan-kawan sekolah yang sakit ringan, ah,, saya dokter (kecil) kawan :).

      Tapi ibarat hidup tak selalu indah dan langit tak selalu cerah, ternyata begitulah nasib dokter kecil seperti saya ini. suatu hari yang lain, beberapa bulan setelah pelatihan dokter kecil berakhir dan saya kembali menjalani masa-masa sekolah seperti biasa, santer terdengar disuatu hari itu : hari suntik nasional! (memangnya ada ?) saya yang menyebutnya begitu ^-^ . ini adalah hari dimana kita di satu sekolahan itu akan disuntik sebagai proses oemberian imunitas tubuh, begitulah kira2.  sayangnya saya tidak begitu berani saat itu, entah bagaimana ngeri saja. membayangkan jarum besi itu memuncratkan obatnya, menusuk kulit, ah, pokoknya NGERI !

sayangnya tak banyak yang bisa dilakukan anak lugu seperti saya(?) saat itu kecuali tetap di kelas yang berada ditingkat 2 saat itu selain menunggu giliran dokter2 itu mendatangi kami di kelas. sempat terfikirkan untuk melarikan diri ke kamar mandi, tapi saya urungkan. itu juga ngeri :(.  saya sungguh tidak percaya kalau ada yang bilang : " tenang aja, ngak akan sakit kok. rasanya kayak digigit semut atau nyamuk aja" . itu kata beberapa orang teman, yang membuat saya membatin dalam hati : " semut atau nyamuk mana yang punya sengatan besi macam itu ! :( " .

singkat cerita para dokter itu masuk ke kelas kami. kelas VI. dengan gaya khas dokter. berseragam putih-putih, dan bawa termos yang sayangnya isinya bukan es yang mau dibagikan ke kami tapi isinya peralatan suntik dkk. saya semakin menciut dibangku depan.  setelah kondisi tenang, sekitar 3 dokter perempuan yang juga didampingi wali kelas saya berdiri didepan kelas dan salah satunya angkat bicara : " disini mana yang dokter kecil ? ayo, yang dokter kecilnya maju duluan. kan anak2 berani harus yang pertama" begitu kata dokter itu.

Hening. diam dalam senyap. tak ada yang bergerak. tiba-tiba saja sekonyong-konyongnya ada satu anak perempuan yang maju dengan berani. dia merasa seolah lagu maju tak gentar hadapi jarum suntik yang didepan itu menggema mengiringi langkahnya kedepan menghampiri dokter itu diiringi decakan kagum dokter, guru dan kawan-kawan. entah kenapa anak itu berani padahal tadinya menciut ketakutan. dan siapakah anak itu ? ternyata saya ! :(. entah bagaimana bisa saya maju saat itu. entah karena merasa harus membuktikan diri bahwa saya juga dokter, entah karena tampang dokternya yang ramah, entah juga apa. yang jelas maju. dan seperti bisa diperkirakan, saya jadi yang disuntik pertama dikelas.

selesai ? sayangnya tidak. setelah disuntik ? saya izin keluar kelas. dengan berpegangan dibesi yang membatasi tingkat atas itu, saya berusaha mengendalikan diri yang pusing berat tanpa ada yang tahu sebelumnya. pusing, sangat. mula juga iya, entaha apa yang terjadi. setelah beberapa waktu berlalu dan para dokter itu keluar dari kelas saya, saya mendengar teguran :"kenapa dek ? pening ?" tanya dokter yang melihat saya yang saya balas anggukan lemah. hingga tiba2 saja jadi kehebohan wali kelas saya memapah saya ke kantor guru dalam kondisi nyaris tak sadarkan diri. syukurlah hanya beberapa menit saja. setelah minuh teh hangat, kueh, dan ditambah perhatian tulus para guru, saya sehat dan bugar kembali. balik ke kelas . disambut tanya beberapa orang kawan, dan berakhir normal lagi. dan saya tahu, saya ternyata tak sekuat itu, haha. dokter kecil juga anak SD yang polos juga lucu yang kadang2 takut suntik sebenarnya kawan, hehe. tapi setidaknya itu jadi momen bersejarah bagi saya kan ?  

Pengalaman kedua :

        SMP. upacara. sebagai seorang siswa yang suka menyaksikan proses upacara, saya berusaha dan mengupayakan diri untuk selalu berada dibarisan depan agar mudah menyaksikan apapun yang terjadi dalam proses Upacara bendera setiap senin di Sekolah. alasan berdiri didepan juga agar tidak mudah terpengaruh dan terganggu dengan aktivitas para siswa yang kadang suka bicara dan mengacau dibarisan belakang.

             Alhamdulillah hari itu berada dibarisan depan. menyaksikan pembukaan, pembacaan pancasila, dan juga proses penaikan bendera hingga akhirnya tibalah saatnya untuk sambutan dan nasehat dari pembina upacara dari Kepala Sekolah. diiringi matahari yang bersinar sangat cerah hari itu, saya yang didepan berusaha mendengar dan fokus pada yang disampaikan beliau meski tiba-tiba merasa tubuh dalam kondisi tidak nyaman. mual, seperti mendadak pusing dan lemas. untuk menghindari lebih parah, saya bisikkan pada teman wanita disamping saya :"kayaknya mau pingsan lah ini, ngak kuat lagi " yang dibalas : " tahan la, bentar lagi mau selesai ini" . baiklah. kuat, kuatkan diri. sampai akhirnya ? saya ngak kuat .

           Nyaris langsung menubruk tanah jika saja kawan disamping tidak menahan dan menopang(terimakasih sekali pada 2 teman wanita itu. saya ingat kalian sampai sekarang kawan ^^) , seorang teman wanita berusaha memapah saya kembali ke kelas, saya yang saat itu masih sedikit sadar menolak dibawa dari depan barisan dan tengah lapangan, bisa2 saya yang jadi pusat perhatian bukan kepseknya(sempat2nya berfikir begitu  :3 ), lalu entah bagaimana saya sudah lebih lemas dan tak begitu sadar hingga merasa seperti melayang dan tiba2 sudah terbaring disalah satu kelas dan dikerubungi teman2 wanita lainnya yang saya sadari setelah sadar dan membuka mata. tadinya saya hanya bisa mendengar hiruk pikuk suara berseliweran tanpa bisa bergerak. hingga kemudian yang saya ingat, ibu  wali kelas saya sempat bertanya : " ada sarapan tadi pagi ?" saya :"ada buk" Bu guru : " jadi kenapa ?" saya :" panas kali buk, saya pusing" , bu guru : " oh, itu karena kepanasan berarti ". setelah beberapa waktu saya normal lagi. Alhamdulillah. 

          Belakangan, dari guru Olahraga saya tahu dan mengerti bahwa yang terjadi pada saya saat itu bukan pingsan, tapi collaps. kenapa ? karena saat itu pelajaran Olahraga yang entah temanya apa membahas tentang beberapa gejala ketidaksadaran diri, bahwa kemudian : pingsan itu kondisi dimana kita tidak memiliki kesadaran diri dan terhadap sekitar. tapi collaps, kita bisa merasakan dan mengetahui, juga mendengar suara2 disekitar kita namun kita tidak sanggup untuk merespon karena terlalu lemah. begitu. hingga saya mendeteksi dan menyimpulkan sendiri bahwa setidaknya saya belum pernah pingsan tapi, pernah collaps, hehe.

ah ya, diakhir saya sungguh ingin menyampaikan beberapa hal ini :
kalau untuk yang sakit ada pertolongan pertama pada kecelakaan, tapi ini tentang jika ada yang collaps atau pingsan di sekolah atau sekitar kitalah:
1. Usahakan jika itu perempuan sebisa mungkin dipapah oleh perempuan. begitu juga laki-laki. kecuali anak2.
2. Tetap berupaya menjaga auratnya. jangan sembarangan melepas jilbabnya dsbnya.
3. Jangan dikerubungi oleh yang tidak berkepentingan. apalagi jadi tontonan. terlebih yang bukan mahramnya.
4. Jangan panik. tetap tenang dan amati seksama kondisi dan berikan pertolongan pertama untuk mengembalikan kesadaran, misalnya dirangsang dengan aroma yang menyegat seperti minyak angin atau minyak kayu putih.
5. Bila kesadaran belum kunjung datang, hubungi pihak berwenang, bukan polisi, maksud saya orang yang lebih paham seperti dokter dsbnya. anda lebih paham ^^.
7. Semoga bermanfaat. dimanapun kita semoga bisa menebar kebaikan dan setia pada kebaikan kawan :).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar