Pertama tulis dengan perasaan, lalu perbaiki dengan pikiran J
Untuk
beberapa hal, kadang kita merasa seperti sedang menyaksikan pergelaran
yang,,,yang,,,ah, kita sebut aja penuh macam. Beragam. Terlalu beragam malah.
Katakanlah tentang pilihan –
pilihan hidup. Banyak sekali rasanya saat-saat dimana segalanya jadi lebih
realistis dan nyata-nyata harus begini begitu ketika kita semakin dewsa dan
berlapang dada untuk memahami segala sesuatunya seperti sesosok pribadi yang –tidak
berkepentingan-(objektif).
Dan sayangnya (Seringkali begitu)
kita jadi kehilangan, menguap habis keobjetifannya ketika semuanya jadi
menyoroti kita. Tentang kita. Kita bisa jadi jadi orang yang paling egois (ah,
kasarnya nyaris munafik :”|), untuk mengakui bahwa sulit , sangat sulit malah
untuk menjadi si objektif yang dengan berani untuk berbesar hati mengakui bahwa
memang kita adakalanya tidak bisa menjadi se-objektif (ideal) itu.
Ah, ini sebenarnya mau bicara
tentang apa ? ah, saya jadi lupa, bukan lupa juga sih, tiba-tiba jadi nge
blank. Ya, nge blank. Begitulah kira2,,,,:3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar