Kebersamaan kita dimulai
semenjak tahun 2007, ketika aku masih SMU. sejak itu kau dan aku memulai
kebersamaan yang indah. menjejaki hari2 dengan kebersamaan yang sulit terpahami
yang selain -kita-, meski sejatinya hal ini memang sebaiknya tak dipahami yang
lain, bukan, bukan karena takut kebersamaan itu tak lagi hanya kita, namun aku
takut mereka tahu ini akan menjadi sedikit kedengaran aneh, hehe.
Hari
berlalu berganti bulan kebersamaan kita. entah juga mencapai setahun kau
menemaniku menjejaki masa2 belajar di SMU itu. kau yang tak pernah protes meski
kubuat keberatan menampung beban bawaanku, menampung sampah2 kecil bungkusan
permen dan makanan ringan yang setelah tinggal bungkusannya aku tak menemukan
tong sampah dan menjadikanmu penampungan sementara. untuk ini kutahu kau pasti
terharu mendengar alasanku kan ? aku bilang padamu, aku tak suka melihat sampah
yang berserakan, namun karena tak banyak yang bisa kulakukan, meski tak bisa
ikut membersihkan semuanya, setidaknya aku tak menambah jumlah mereka, begitu.
kau juga yang jadi saksi tingkah anehku mengoleksi barang2 mungil semisal daun
unik dan kertas2 kecil yang berisi catatan penting, bahkan terkadang aneh, kau
tetap mau menampungnya, *meski kutahu kau juga tak bisa protes, hoho.
Namun akhirnya hal yang tak pernah terduga dan
terbayangkan sebelumnya terjadi. menginjak bangku kuliah ketika aku
keluar kota ketempat kakak dan membawamu serta, ternyata ia juga tertarik
padamu, memintamu menemaninya pergi. Kau pergi, sangat jauh, teramat jauh. kau
pergi ke negeri Sakura, ya, kau ke Jepang. menemani kakak yang kesana hampir 2
minggu dan memintamu menemaninya selama disana karena menurutnya kau lebih bisa
diajak daripada si neo miliknya yang kurang kuat dan tak sekeren kau, hihi
*bagian keren itu kutambah khusus untukmu. :).
Maka disini aku yang telah kembali ke kotaku,
menjalani hari ditemani si Neo. Neo memang baik, menemaniku menggantikanmu
mengiringi kebiasaan dan perjalanan hidupku yang penuh warna dan hal2 yang
dulunya kulalui dan lakukan denganmu. menemaniku mengejar angkutan umum yang nyaris
meninggalkanku melaju kencang, ikut melompat bersamaku menjejakkan kaki di
pintu mobil yang akhirnya berhasil terkejar, menampung sampah2 unik dan penting
menurutku *keanehan ini hanya kau yang paham, hehe. dan kau, jauh, termat jauh.
Meski sibuk dan disibukkan kegiatan lain di kota ini, aku selalu
ingin bertanya padamu, tentang perjalann jauhmu itu. tentang adakah kau lihat
sakura ? bagaimana indahnya ? bagaimana hidupmu selama di negeri sakura itu ?
adakah kau kedinginan ? musim apa ? terlebih,,, adakah kau ingat dan rindu
padaku ??? tanya2 seperti ini sejujurnya ingin kutanyakan dan mendengarkan
jawabannya langsung darimu kau tahu ?? meski pada akhir dan kenyataannya, aku
memilih diam dan tak bertanya apapu lagi, tak satupun.
Setelah kembali dari sana, ternyata kau tak
juga pulang padaku. kau tinggal di kota lain bersama kakak, dan masih saja
membiarkan Neo menemani hari2ku. lama, lama setelah itu baru kau akhirnya
pulang, membawa begitu banyak cerita yang kau simpan dalam diam. Meski sempat
kau pulang sesekali ketika kakak pulang, entah sebab apa kau akhirnya juga
kembali pergi menemani kakak kembali ke kota nya tinggal itu,
kita------terpisah lagi, ;(.
Akhirnya kau pulang untuk waktu
yang lama dan seperti akan teta tinggal lama denganku disini. Sayangnya kau
pulang dalam keadaan yang mengenaskan. tampilan mu tak lagi sekeren dulu, tak
lagi seperti di Bo yang kukenal keren dan membuatku heboh bercerita pada teman
SMA ku yang pindah keluar kota dan miliknya nyaris mirip denganmu itu.
Aku menatapmu lama dalam diam.
mengapa kembali dalam kondisi begini ? adakah ekspektasi dan hayalku terlalu
berlebihan ketika dulu pernah berharap bahwa ketika kau pulang, aku mendapati
selipan sakura padamu untukku ? berharap hawa sejuk salju masih tertinggal
dalam ruas2 bagianmu untuk kau tunjukkan padaku ? Berharap kau pulang dengan
cerita indah tentang perjalanan2 mu tanpaku namun tetap ada aku dalam ruang
memorimu meski tak bersama denganku ? . Harap tinggal harap, kau pulang dalam wujud
yang membuatku tak lagi bisa bertanya, meski hanya satu saja.
Aku membawamu berobat, berharap
kau bisa kembali sekeren dulu. kali pertama menanyakan kondisimu : " Belum
bisa diobati ". Kali kedua : " Sepertinya susah ini, tunggulah lagi.
Kali ketiga : " Hm,,, yang mana ya ? bukannya udah dibawa pulang ???
",,, WHAT ?? jangan bilang kau hilang dan kabur dari tempat itu !. kau tak
ingin sehat lagi ? namun hatiku yang resah mengaduk2 sekeliling untuk mencarimu
ditempat itu yang barangkali sedang sembunyi, dan aku menemukanmu terhimpit,
tertindih teman2mu,,,, sudah berapa lama kau disana hah ???, lagi2 untuk
kesekian kalinya aku harus pulang dan menunggu.
Hingga kali terakhir, aku datang
dan menanyakanmu lagi. "sudah tak bisa tertolong lagi". Begitulah
kesimpulan akhirnya dari hasil penantianku untukmu. aku terus mendekapmu dan
berfikir yang entah apa detailnya, sulit terbahasakan kata.
Sampai di rumah, aku kembali
memandangimu. lama, teramat lamat dalam haru yang sulit tergambarkan. tentang
kebersamaan kita dari SMU hingga awal2 bangku kuliah. tentangmu yang menemaniku
pergi rekreasi dan ikut serta dalam foto2 itu,, lalu,,, tentang tanya yang
belum sempat kutanyakan padamu,,, tentang sakura, tentang jelang yang kau
lihat, tentang adakah kau rindu padaku ketika kita tak bersama,, tentang,,, ah,
aku sudah tak bisa berkata lagi melihat kondisimu ini.
Setelah merenung, akhirnya aku
memutuskan, untuk merelakanmu pergi. setelah mendekapmu lama, mengucapka
terimakasih atas semua yang pernah kau lakukan untukku. untuk kesediaanmu sesak
dalam beban yang kubawa, untuk relamu kusesaki sampah2 sementara sebelum
menemukan pembuangan itu,,, dan tentang sakura, Do'akan saja aku bisa
melihatnya langsung, lalu menggubahnya menjadi cerita,, kau setuju kan ??. Dan
akhirnya, aku menyadari bagaimanapun indahnya cerita kita dulu, sudah saatnya
aku merelakanmu pergi.
Dan
sekarang ini, saat aku tak lagi bersamamu, saat aku dalam perjuangan menghadapi
masa2 akhir dan terberat dalam perjalanan kuliahku, sementara kau tak lagi
disini, moga ada harap baik yang kau semai demi keberkahan hidupku, berharap
aku bisa melewati semua ujian ini dengan tegar dan merajut impian2 besar dan
gila serta unik yang kubisikkan padamu dulu meski hanya lewat lirikan mata yang
lama,,, *kita memang lucu, hoho.
#Dan terakhir, aku ingin
kau tahu bahwa aku selalu akan mengenangmu. mengenang tentang kita dulu. satu
hal yang kuingin kau tahu : Ranselku, aku mencintaimu, ^^.
Teruntuk ransel tercinta yang
sudah tak bisa direpasi, meski kini Neo yang menemaniku, kau selalu dihati, tak
terganti, dan rasa itu, tak bisa diganti. :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar